Buku 4 Bidang Pengembangan Fisik Motorik (Buku Seri Model Pembelajaran di TK)


Anak didik Taman Kanak-Kanak (TK) sedang mengalami pertumbuhan, terutama pertumbuhan jasmani yang sangat pesat. Dalam beberapa bulan saja, tinggi danberat badannya bertambah dengan cepat. Secara jelas hal tersebut dapat dilihat pada pertumbuhan motorik, koordinasi otot-otot dan kecepatan jasmaniahnya menunjukkan kemajuan-kemajuan yang mencolok. Pertumbuhan keterampilan motorik, baik motorik kasar maupun halus pada anak, tidak akan berkembang melalui kematangan begitu saja, melainkan juga keterampilan itu harus dipelajari.
Perkembangan keterampilan motorik dipengaruhi oleh berbagai faktor yang mencakup kesiapan belajar, kesempatan belajar, kesempatan berpraktik, model yang baik, bimbingan, motivasi, setiap ketrampilan harus dipelajari secara individu, dan sebaiknya ketrampilan dipelajari satu demi satu. Apabila salah satu factor tersebut tidak ada, maka perkembangan ketrampilan jasmani anak akan berada di bawah kemampuannya. Sebagai contoh, bila anak pada awal menggunakan ayunan di sekolah tidak ada bimbingan yang diberikan oleh guru, maka ketrampilan tersebut akan dipelajarinya lebih lambat dan kurang efisien bila dibandingkan dengan anak yang sejak awal mendapatkan bimbingan dari guru. Anak yang tanpa bimbingan pada awal menggunakan ayunan karena tidak tahu caranya, kemungkinan anak jatuh dari ayunan lebih besar.
Pengembangan fisik/motorik merupakan salah satu pengembangan kemampuan dasar di TK. Bahan kegiatan pengembangan fisik/motorik mencakup kegiatan yang mengarah pada kegiatan untuk melatih motorik kasar dan halus yang terdiri atas gerakan-gerakan jalan, lari, lompat, senam, keterampilan dengan bola, keterampilan menggunakan peralatan, menari, latihan ritmik dan gerak gabungan.
Gerakan-gerakan dasar dilatihkan sedemikian rupa secara bertahap sehingga dikuasai oleh anak didik. Guru harus mencontohkan setiap gerakan dan anak didik diberi kesempatan untuk melakukannya bersama guru. Guru tidak hanya memberikan instruksi dan anak yang melakukan, akan tetapi kegiatan tersebut dilakukan bersama-sama. Gerakan juga harus bervariasi sehingga suatu permainan terdiri dari beberapa elemen gerakan dasar.
Pengembangan motorik halus anak dilakukan melalui olah tangan dengan menggunakan alat/media kreatif seperti kuas, pensil, kertas, gunting, tanah liat, plastisin, busa dan lain-lain. Dengan menggunakan media kreatif tersebut anak dapat melaksanakan kegiatan yang dapat melatih otot-otot tangan dan koordinasi mata, pikiran dengan tangannya.
Agar kegiatan pengembangan fisik/motorik dapat terlaksana dengan baik, maka anak didik dituntut memiliki perhatian dan daya tangkap yang baik pula, seperti kecepatan bereaksi, kesanggupan kerjasama, disiplin, jujur, dan lain-lain, sesuai dengan kemampuan anak didik.